Kepada seluruh pembaca Blog MIMA NU 2 Langgongsari, kami sampaikan "UCAPAN TERIMA KASIH" karena sudi berkunjung ke blog kami dan barang kali ada yang bermanfaat silahkan di manfaatkan, dan kami sangat berharap masukannya berupa SARAN/KRITIK demi kesempurnaan Blog. Terima kasih

Kamis, 30 Maret 2017

WASPADA LETTOSPIROSIS



Belakangan ini penyakit lettospirosis menjadi perbincangan banyak orang. Penyakit ini lebih dikenal dengan penyakit kencing tikus. Karena penyebarannya melalui kencing tikus dan  menyebar melalui bakteri Lettospira.
Kemarin, Rabu (29/3/2017) Kepala Puskesmas II Kecamatan Cilongok, Basuki Rahmat beserta Imam Musofi melaksakan penyuluhan tentang kewaspadaan dini pencegahan penyakit lettospirosis. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan pertama kalinya yang ia dan tim dari Puskesmas II Kecamatan Cilongok lakukan. Dilaksanakan di MI Ma’arif NU 2 Langgongsari Kecamatan Cilongok kabupaten Banyumas, ratusan siswa dari kelas 3 sampai 6 mengikuti kegiatan tersebut.
Dijelaskan dalam kegiatan, penyakit tersebut sudah memakan korban yang ada di kecamatan Cilongok dan Kabupaten Banyumas.
“Penyakit ini sudah merambah ke kecamatan Cilongok, yaitu di desa Panusupan dan sudah ada 1 korban,” jelasnya.


Selain itu penyakit lettospirosis, menyerang dari berbagai kalangan. Mulai dari petani sampai analisis dam dari balita, muda, hingga tua.
“Berbagai jenis tikus ada di sekitar kita, mulai dari tikus rumah, got, dan bahkan tikus sawah. Selain itu penyebaran penyakitnya pun sangat mudah ditemui. Mulai dari gigitan atau air ludah, air kencing tikus, kotoran tikus,darah tikus, dan pinjal tikus,” Jelas dia.
Basuki juga menjelaskan, banyak cara agar penyakit tersebut tidak merebah. Pencegahan tersebut menurutnya adalah dengan memelihara kebersihan lingkungan, menyimpan makanan agar terhindar dari tikus, mencuci tangan sebelum makan, mencuci kaki sehabis bekerja di sawah, dan membersihakan segala sesuatu yang berhubungan dengan tikus, terutama yang berada di sekitar kita.


“Pengendalian tikus bisa dilakukan secara fisik semisal gropyokan, perangkap hidup, perangkap mati, TBS, dan berburu tikus. Bisa juga dilakukan secara biologi atau hayati sebagai contoh ular, anjing dan sebagainya. Adapun secara kimiawi bisa dilakukan dengan umpan beracun, fumigasi, zat penarik, zat penolak, dan pemandul,” sambungnya.
Adib Khusen selaku kepala MI Ma’arif NU 2 Langgongsari kecamatan Cilongok menyambut baik penyelenggaraan kegiatan tersebut.


“Ini sangat penting karena tanpa kita sadari penyakit tersebut berada di sekitar kita. Alangkah baiknya mengetahui sejak dini, agar kita bisa mencegah dan mengendalikan penyakit tersebut. Selain itu anak-anak sekarang mendapat pelajaran dan tugas baru, yaitu turut mensosialisasikan pencegahan penyakit tersebut.” pungkasnya seusai kegiatan. (Fajar Pujianto/ Pendidik di MI Ma’arif NU 2 Langgongsari)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar